Thursday, November 5, 2009

Ironi

barusan iseng meng-googling 'besar gaji menteri'. Di salah satu situs, saya mendapatkan fakta bahwa gaji pokok menteri dan tunjangan serta fasilitas yang diberikan pada menteri JAUH BANGET. Besar tunjangannya sendiri mencapai akta spektakuler, minimal kalo dijumlah nolnya bisa delapan. Wow. Amazing.

Yuph. Amazing. Karena di negara yang bisa menggaji 'pegawai'nya sebesar itu, masih ada warga yang susah beli beras, yang paling murah Rp 5.000,- per kg. Hmm . . Ironis memang. Mengingat 'meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat' selalu digembar-gemborkan. Bukan hanya ironis tapi sangat miris.

Ok, satu perbandingan lagi. Di Jepang, seorang guru mendapatkan penghargaan yang sangat tinggi, tidak hanya dari segi pandangan masyarakat dan negara mereka tapi juga dari besar penghasilan yang mereka dapatkan. Jauh sekali dibandingkan dengan penghasilan guru di Indonesia. Bahkan bagi guru-guru yang rela mengajar di pedalaman, gaji mereka seringkali tidak memenuhi standar. Ironi kedua jika dibandingkan dengan gaji menteri kita, yang notabene bisa menjadi seperti ini setelah mengalami masa-masa diajar dan dididik oleh seorang guru. Dulu sering ada yang mengatakan bahwa seorang guru meskipun berpangkat 'letnan' gaji mereka tetaplah setingkat 'kopral'. Sungguh luar biasa bahwa di negara kita masih banyak masyarakat yang bersedia menjadi guru, mengabdi untuk mendidik dan mengajar mutiara penerus bangsa. Apapun alasan yang melatarbelakangi mereka memilih profesi tersebut, pada akhirnya mereka tetap penjadi pendidik dan pengajar, menyalurkan ilmu, tindakan mulia. Pahlawan tanpa tanda jasa memang gelar yang pantas diterima oleh seorang guru.

So . . Guys . . Hormati gurumu.

No comments:

Post a Comment