kalian semua pasi pernah mendengar ungkapan "hidup ini gak adil!".
yuph. pasti semua pernah mendengar ungkapan tesebut, baik dari TV, koran, majalah atau bahkan mencetuskan ungkapan tersebut.
saat kita susah, kita cenderung menepatkan posisi kita sebagai orang paling 'terpuruk' di dunia. berdasarkan beberapa sumber yang saya baca, hal tersebut wajar, adakalanya manusia ingin ditemani, diperhatikan bahkan menyalahkan diri sendiri. hal tersebut wajar asal dalam batasannya tersediri. tidak over dosis.
tapi pernahkah kalian memandang dari sudut lain ? dari sisi lain sebuah gelas? bahwa sebenarnya hidup yang kita anggap tidak adil ini justru telah memberikan sesuatu seadil-adilnya. bahwa apa yang terjadi dalam setiap perputaran waktu memiliki makna tersendiri, makna tersebut bergantung pada cara kita 'melihatnya'.
Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, meskipun bukan yang kita minta meskipun saat itu terjadi kita cenderung kecewa. saat kita dipusingkan oleh masalah yang kita pikir tidak memiliki solusi kita cenderung meminta pada Tuhan, berilah kita jalan (sesuai yang kita inginkan),tapi saat Tuhan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara lain (bukan seperti yang kita minta) kita merasa terganggu, lupa akan bersyukur, karena pada intinya masalah tersebut selesai sesuai yang kita butuhkan.
pernahkah terlintas sebuah pemikiran bahwa "tanpa masalah pasti hidup saya akan lebih baik"? menurut pendapat saya pribadi itu bukan harapan, hanya semata-mata perwujudan ketidakpuasan kita terhadap apa yang ada di depan kita. coba kita berhenti sejenak, kita lapar, kita ingin makan, tapi kenyataannya kita tidak memiliki apapun untuk dimakan atau bahkan untuk membeli makanan. apa yang kita lakukan ? kita pasti akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. yang lebih sederhana, kita membutuhkan udara untuk bernafas, oleh karena itu setiap detik pasti kita berusaha bernafas, mengisi rongga paru-paru kita dengan udara, agar kita hidup.
ingin makan, kebutuhan bernafas itu juga beberapa contoh kecil dari masalah yang tidak kita anggap masalah karena cenderung menjadi kebiasaan, yang membawa kita pada perjuangan untuk menyelesaikannya. perjuangan untuk terus hidup. bayangkan bila dalam hidup tidak ada masalah "ingin makan, harus bernafas", dan segala kerepotan dasar laiinnya? apa kita akan santai?
masalah itu sendiri merupakan bentuk dari perwujudan bahwa dunia itu adil, seimbang. dan segala penyelesaian yang diberikan oleh Tuhan adalah bentuk kasih sayang, diberikan sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan. karena keinginan sendiri adalah wujud dari keegoisan. apa yang akan terjadi jika setiap masalah selesai sesuai yang kita inginkan? mungkinkah kita lebih menghargai hidup ?
seluruh tulisan ini hanya sebentuk buah pemikiran semata. sudut pandang semata. saya buka seorang pujangga dengan bahasa yang nyastra abis hanya mencoba berceloteh dan menyalurkan ide. ^__^
Wednesday, November 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment